Aplikasi untuk Investasi Cryptocurrency di Indonesia
Aplikasi untuk Investasi Cryptocurrency di Indonesia – Investasi Bitcoin dan koin kripto lainnya memang tampak menggiurkan. Namun, pastikan platform perdagangan kripto yang digunakan aman. Lalu, apa saja aplikasi untuk investasi cryptocurrency di Indonesia?
Pada dasarnya, aplikasi ini akan mempertemukan antara pedagang dan pembeli aset kripto. Platform cryptocurrency yang aman adalah yang berada di bawah naungan Bappebti dan terbukti terpercaya. Berikut rekomendasinya.
1. Pintu
Jika mencari aplikasi dengan tampilan ramah untuk newbie, Pintu adalah solusinya. Anda mungkin ingin segera berinvestasi Bitcoin atau koin kripto lainnya. Aplikasi ini akan membantu tidak hanya dari segi interface, namun juga berbagai macam fitur.
Dibanding platform trading kripto lainnya, jenis koin yang disediakan Pintu memang tidak terlalu banyak. Namun, setidaknya aset kripto yang didukung memiliki kapitalisasi pasar yang tinggi, misalnya Bitcoin dan Ethereum.
Menariknya, aplikasi ini tidak membebankan biaya tambahan untuk setiap transaksi yang dilakukan, beli atau jual aset kripto. Fee hanya dikenakan ketika Anda melakukan pencairan dana, yaitu Rp4.500 flat.
Dari segi keamanan, Pintu termasuk terjamin karena sudah terintegrasi dengan teknologi berbasis curv.co.
2. Indodax
Para investor kripto berpengalaman di tanah air mungkin sudah tidak asing dengan platform yang satu ini. Indodax merupakan aplikasi untuk investasi cryptocurrency di Indonesia yang sudah begitu populer.
Jumlah unduhan Indodax di Playstore mencapai lebih dari 1 juta kali dengan rating cukup memuaskan. Platform ini banyak direkomendasikan untuk investor pemula maupun yang sudah pro.
Dana minimum untuk didepositkan adalah Rp500.000. Pembayaran yang didukung bisa dengan e-wallet maupun transfer bank. Fee untuk satu kali transaksi, baik penjualan ataupun penarikan adalah sebesar 0,3%.
Jumlah member yang terverifikasi di Indodax mencapai 2,7 juta lebih. Anda juga memiliki pilihan investasi aset kripto yang beragam, misalnya BTC, ETH, ADA, SFI, UNI, RVN, dan lain sebagainya.
3. Tokocrypto
Pada awal pengembangannya, Tokocrypto memang dibantu oleh Binance yang merupakan platform kripto terbesar di dunia. Hingga saat ini, aplikasi yang sudah didownload lebih dari 1 juta kali ini semakin berkembang.
Tokocrypto kerap kali menjadi pilihan investor pemula karena minimum deposit sebesar Rp50.000. Fee per transaksi pun tidak terlalu besar, yaitu 0,01% saja.
Aplikasi ini memiliki fitur yang fungsional, baik untuk perdagangan aset kripto maupun program insentif untuk penggunanya. Beberapa fitur yang diunggulkan adalah pairing koin kripto, stop limit market, dan Know Your Customer (KYC).
Tidak hanya itu, interface Tokocrypto pun banyak disukai karena memudahkan pemula yang belum pernah trading kripto. Soal keamanan, Anda tidak perlu meragukannya karena aplikasi ini didukung sistem Binance Cloud.
4. Rekeningku
Dengan jumlah setoran minimum yang cukup terjangkau, Rekeningku bisa menjadi platform trading kripto pilihan Anda bisa mulai berinvestasi cryptocurrency mulai dari Rp50.000.
Pilihan metode pembayarannya pun cukup lengkap dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jenis koin cryptocurrency yang diperdagangkan pun cukup lengkap dan terus diupdate
Tercatat lebih dari 40 jenis aset kripto yang bisa dipilih, misalnya ETH, BTC, AAVE, LTC, XLM, HBAR, DASH, SUSHI, UMA, HOT, dan lain sebagainya.
Anda pun bisa mengakses informasi mengenai transaksi dengan mudah. Rekeningku menyediakan dengan detail seperti order book, pending order aktivitas market, dan lain-lain.
5. Luno
Luno bisa menjadi pilihan berikutnya untuk investasi kripto. Proses pendaftaran sebagai member di aplikasi ini cukup mudah.
Tidak hanya itu, deposit minimum yang harus disetorkan juga tidak terlalu besar, yaitu Rp50.000. Fee per transaksi yang dibebankan tergantung dari nominalnya. Anda akan dikenakan persentase fee mulai dari 0,08-0,1%.
Aplikasi untuk investasi cryptocurrency di Indonesia memang semakin banyak. Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan sifat waspada agar tidak terkena modus penipuan. Beberapa aplikasi di atas bisa menjadi pilihan karena dinaungi Bappebti.